Kami membantu klien untuk mengidentifikasi dan memahami permasalahan bisnis yang terjadi, sebagai dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Team kami  menggunakan desain dan metodologi riset yang tepat, tim riset yang berpengalaman serta fasilitas pendukung yang mendukung.

Saat ini banyak perusahaan yang mengalami kendala dalam mengelola SDM yang mereka miliki. Perusahaan paham betul bahwa SDM memiliki permasalahan yang harus diatasi, namun sulit bagi mereka untuk menggali akar permalasahannya. Di sisi lain, masih banyak pengelolaan Human Resource yang belum bisa memenuhi tuntutan menjadi business partner, atau belum memiliki kesadaran dan kemampuan memenuhi ekspektasi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan pihak eksternal yang mampu memberikan gambaran secara objektif kepada pihak manajemen mengenai fungsi pengelolaan HR yang dimiliki.

Dalam kondisi demikian, penting bagi perusahaan untuk melakukan Audit HRM untuk dapat memulihkan fungsi HR dan menjadikannya sebagai business partner. Bantuan konsultansi ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menguji ketepatsasaran dari fungsi HR yang saat ini berjalan. Singkatnya, Audit HRM dilakukan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan SDM secara menyeluruh.

Setiap organisasi mempunyai budaya organisasi yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual atau kelompok. Pengaruh budaya organisasi dapat dirasakan dengan jelas, misalnya ketika seseorang berada di markas besar Polri atau berada dalam kantor instansi yang lain.

Audit budaya organisasi adalah mengukur aplikasi dimensi-dimensi budaya organisasi dalam aktivitas anggota organisasi dan mengukur apakah tujuan organisasi tercapai. Audit budaya organisasi dapat mencegah malfungsi budaya organisasi. Elemen-elemen budaya organsasi yang diukur antara lain terkait :

  • Masalah-masalah yang merupakan indikator untuk mengukur permasalahan yang sedang dialami organisasi seperti tuntutan kerja, hubungan interpersonal di tempat kerja, dukungan dan hambatan kerja, serta lingkungan kerja fisik.
  • Outcome, meliputi indikator-indikator : kinerja, komitmen organisasi, dan ketidakpuasan kerja.

Salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana efektivitas sistem yang sudah dijalankan atau sejauh mana dampak sistem tersebut terhadap lingkungan sosial di dalam organisasi, dapat diketahui dengan melakukan survei. Survei dapat menjaring opini, persepsi atau sikap, sekelompok atau seluruh karyawan yang hasil pengolahannya dapat dijadikan acuan bagi suatu pengambilan keputusan manajemen.

Perusahaan dianjurkan untuk rutin mengadakan survei kepuasan karyawan atau  survei kepuasan pelanggan internal, untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka dalam lingkungan kerja dari waktu ke waktu. Mengapa penting? Karena kepuasan karyawan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja mereka.

Hasil survei engagement atau keterikatan karyawan terhadap perusahaan dapat digunakan untuk mengamati perilaku karyawan dalam perusahaan. Dengan begitu, bisa ditentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya untuk mengembangkan perilaku tersebut sehingga kinerja karyawan bisa lebih efektif, efisien, dan kompetitif. Beberapa aspek yang dianalisis misalnya persepsi karyawan mengenai tekad yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaankomitmen untuk menyelesaikan hingga akhirpersepsi mengenai konsnetrasi dan kesenangan hati yang berjalan selama mengerjakan tugas.

Hasil survei dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terkait dengan pemenuhan kebutuhan SDM, pengembangan SDM, penempatan SDM, pengelolaan karir, kesejahteraan karyawan, dan lain sebagainya.